Sebenarnya teknik Airbrush ini sudah lama saya pakai sejak jaman kuliahan dulu. masih menggunakan semprotan Baygon yang dikombinasi dengan teknik pakai sisir, yang penting efeknya seperti cat semprot. Tapi lama-lama setelah mampu membeli Penbrush yang beneran dengan merk Badger, rasanya memang semuanya jadi makin mudah.
Tidak banyak memang waktu itu temen-temen yang bermain menggunakan media ini, karena selain perlu ketekunan dan kesabaran sendiri, teknik ini sangat njelimet pengerjaannya. Jangankan yang mengerjakan, yang melihatpun rasanya tidak sabar pengin segera selesai. Tapi itulah Airbrush… perlu kesabaran dan ketabahan ekstra saat mengerjakannya.
Banyak media yang telah saya eksplorasi, mulai dari Brushing untuk Otomotive seperti untuk Body Painting Bus, Motor, Helmet Mural sampai Rolling Door yang waktu itu memang sedang mewabah. Karena jaman itu teknologi computer belum secanggih sekarang, cetak digital-pun belum muncul. Photoshop belum menjangkiti para desainer.
Di era 90an, desainer banyak yang beralih ke teknologi Komputer. Sehingga ketika digital imaging menjadi dewa, berangsur-angsur era Airbrush mulai redup. Tapi jangan salah, redup bukannya terus mati, tapi banyak desainer yang akhirnya “menggarap” media yang tidak mampu (kurang sempurna) dihasilkan oleh teknologi digital. Salah satunya adalah diaplikasikan di bidang Fashion.

Back to Airbrush !!!
Apalagi tantangan di dunia Fashion yang terus bereksplorasi adalah tantangan tersendiri untuk menaklukkannya.
Let’s Go Airbrush !!
sumber rujiyanto